Biografi Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki v0.0.2 APK (Uang Tidak Terbatas)

Ia dilahirkan di Mekah al-Mukarromah, pada tahun 1367 H / 1947 M. Kota yang megah, tepatnya di daerah Babus Salam tempat kediaman ayahnya sendiri.

Di Mekah, Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang berpengetahuan luas dan memiliki otoritas. Saya dia adalah al-Imam as-Sayyid Alawi al-Maliki dan kakeknya sebagai-Sayyid Abbas al-Maliki adalah sosok yang paling terkenal, memimpin dan dihormati oleh begitu banyak ulama yang mengajar di masjid al-Haram.

Ayahku sendiri, as-Sayyid Alawi alMaliki adalah sosok yang sangat populer di kalangan begitu banyak ulama yang mengajar di Masjid Agung. Di sana, ia telah mengajar selama lebih dari 40 tahun, yaitu dari tahun 1347 H. sampai tahun 1391 H. Dan banyak sekali sarjana dari Asia Tenggara yang mengikuti atau datang di bawah pengawasan Halaqoh Dewan Dewan. Ta "lim as-Sayyid Alawi al-Maliki.

Bahkan Raja Faisal, penguasa Kerajaan Arab Saudi saat itu, tidak akan membuat keputusan terkait dengan kota Mekah, kecuali setelah meminta saran dan saran dari asSayyid Alawi. Dia meninggal pada tahun 1971 M. dengan pemakaman yang dianggap terbesar di Mekah sejak seratus tahun.

Dia, as-Sayyid Muhammad al Maliki menyebutkan sebuah puisi untuk menggambarkan keluarganya, bahwa baca:

هكذا هكذا إلى المختار ○ سيد عالم أبي ثم جدي

As-Sayyid Muhammad al-Maliki menyadari kehidupan kecil dalam berbagai pengetahuan dan ibadah. sampai dia tumbuh dengan sangat baik dalam perjalanan hidupnya, di jalur salaf-salafnya sesuai dengan bimbingan dan bimbingan langsung dari ayahnya. si

Situasi inilah yang membuatnya terlihat berbeda dari teman seusia dengannya, yang biasanya masa mudanya kurang bisa dikontrol.

As-Sayyid Alawi, sebagai orang tua dan mentor dia telah berhasil menanamkan pendidikan agama dengan cara yang sangat baik. Sampai berkah sang ayah telah menjadi murobbi bagi tubuh dan di sanalah dia, kehidupan dia selalu memancarkan kehidupan yang menemukan agama.

Dalam pendidikan awal, dari ayahnya, ia telah belajar ilmu nahwu, fiqh, tafsir, hadis dan hifdzul Qur "an. Ayahnya dapat mendidik dan menanamkan dalam dirinya untuk menjadi cerdas dan standar dalam masalah agama. Di antara teman-teman, ia terkenal dengan ketekunan, kebaikan dan sopan santun yang luhur.